Sabtu, Oktober 31, 2009

Soundtrack Film Sang Pemimpi Digarap Gigi

Awal penggarapan film dari tetralogi Laskar pelangi ini telah saya tulis dalam artikel terdahulu dengan tajuk Film Sang Pemimpi dengan Ariel Peterpan. Syuting film yang dimulai sejak awal Juli 2009 ini sudah semakin mendekati penyelesaian. Banyak yang antusias menanti pemutaran perdananya sekitar pertengahan Desember 2009 nanti. Saya bisa menyimpulkan demikian, karena terus terang kaget juga begitu melihat kembali postingan tentang Film Sang pemimpi yang diterbitkan sekitar bulan Juni lalu. Postingan itu mencetak rekor sebagai artikel dengan komentator dan vote di lintas berita terbanyak dibandingkan artikel lain dalam blog serba masuk ini.

Hanya waktu itu, belum ada berita atau cerita tentang siapa yang akan menjadi pengisi soundtrack Film Sang Pemimpi. Dan ternyata band favorit saya yang didapuk untuk membuat lagu dalam film tersebut.

Yup, Gigi yang akan menggarap lagu theme song yang diberi judul sama dengan judul filmya “Sang Pemimpi”. Menurut penuturan vokalisnya, Armand Maulana, ada empat lagu yang disodorkan kepada produser Mira Lesmana yang kemudian memilih satu lagu. Untuk lirik, ada perubahan yang dilakukan karena ada sedikit perbedaan antara sudut pandang novel dengan filmnya. Yang jelas, lagu “ Sang Pemimpi” berirama lebih keras dibandingkan Soundtrack Laskar Pelangi karena cerita filmnya menggambarkan kehidupan tokoh ikal dan arai saat SMA, penuh dengan mimpi, perjuangan, kerja keras dan tekad yang membara. Berbeda nuansanya dibanding saat dia masih anak anak dan duduk di bangku SD.

Lengkap sudah para pendukung Film Sang Pemimpi yang diharapkan mampu mengulang sukses pendahulunya Film Laskar Pelangi. Setelah Ariel Peterpan, Nugie, kini Gigi mengisi barisan Sang Pemimpi. Novelnya yang merupakan bagian dari tetralogi Laskar Pelangi juga telah menginspirasi begitu banyak orang, bagaimana dengan film dan lagunya?

Kita tunggu saja hasil kerja keras seluruh pendukung film ini di pemutaran perdananya pada sekitar 17 Desember 2009 nanti. Untuk Soundtracknya yang dibawakan Grup Band Gigi kelihatannya bisa muncul lebih dulu.




"Blog ini mengikuti kontes blog Pertamina Kerja keras adalah energi kita. Mohon dukungan dan doanya" :)

Kamis, Oktober 29, 2009

Kerja Keras Adalah Energi Kita sebagai Bola Salju

Kerja Keras Adalah Energi Kita hanya akan menjadi sekumpulan kata yang terbaca atau terdengar biasa saja jika dalam menjalani kehidupan, kita tidak pernah memiliki tujuan yang jelas. Memiliki tujuan yang jelas dan tegas, akan mendorong keseluruhan diri kita bergerak mendekati tujuan tersebut untuk kemudian menggapainya. Gerakan demi menggapai cita cita yang dituju jelas membutuhkan energi yang besar dan terjaga pasokannya. Upaya untuk terus menumbuhkan energi yang lestari alias pantang redup adalah dengan kerja keras. Dengan terus konsisten kerja keras, energi akan tetap terjaga dan senantiasa melahirkan gerakan yang dinamis dan terarah, sehingga apapun cita cita yang kita gantungkan, niscaya akan terlihat bukan lagi sebagai hal yang mustahil untuk diraih.

Begitu sering kata kerja keras dikumandangkan atau menjadi tema dasar pembangkit motivasi. Allah sendiri menegaskan bahwa tidak akan berubah nasib suatu kaum, jika mereka tidak berusaha sungguh sungguh untuk berubah. Berubah dari malas menjadi giat, berubah dari giat menjadi lebih giat, berubah dari golongan yang lemah menjadi golongan yang kuat dan manfaat. Kerja keras kita adalah perwujudan upaya untuk berubah, yang jika dijaga konsistensinya akan terus menerus melahirkan energi hingga terakumulasi menjadi energi yang dahsyat bagi kita. Bayangkan, jika setiap kita menjadi sumber energi yang mampu menghidupkan diri, keluarga, masyarakat bahkan negara ini. Dengan ratusan juta penduduk yang memiliki mindset Kerja Keras Adalah Energi Kita, saya berkeyakinan kita akan mampu melampaui pencapaian Negara adidaya manapun.

Tepat sekali jika Pertamina melalui Divisi Komunikasinya dalam rangka menyambut dan memperingati HUT Pertamina ke 52 mengambil tema Kerja Keras Adalah Energi Kita sebagai kata kunci dalam event Pertamina Blog Contest yang baru pertama kali ini diadakan. Melalui kontes ini Pertamina berharap dapat menerima masukan dari masyarakat berkenaan dengan pelayanan, produk, maupun penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Pertamina. Namun entah disadari atau tidak, pemilihan kata kunci tersebut, apalagi jika memang telah ditetapkan menjadi budaya perusahaan bukan tidak mungkin akan menular pada masyarakat luas dan menjadi bola salju yang jika intens digulirkan akan tertanam menjadi mindset rakyat Indonesia. Dan Pertamina beserta seluruh pekerjanya bisa mengambil peran sebagai agen perubahan

Pertamina sebagai asset bangsa bisa begini besar dan megah dibangun dengan kerja keras yang merupakan kristalisasi dari segala energi, ilmu, semangat, kekuatan hati dan tentunya doa. Semua itu melengkapi syarat diperolehnya izin dan ridho Allah untuk mencapai keberhasilan dan mencetak sejarah yang gilang gemilang. Bila hal ini diperluas untuk ruang lingkup Indonesia sebagai suatu bangsa, mindset Kerja Keras Adalah Energi Kita akan menjadi pendorong yang luar biasa.

Sukses Pertamina, Jaya Indonesia !

Rabu, Oktober 28, 2009

Menggali Kembali Spirit Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober tiap tahun kita peringati. Setiap tahun diperingati sepertinya tidak serta merta membuat spirit dari momen tersebut terjaga dari waktu ke waktu. Coba kita bersama tengok, masihkah detail redaksi Sumpah Pemuda melekat kuat di memori kita ? Jika iya, apakah makna yang terkandung di dalamnya memiliki tempat khusus di hati kita hingga mampu mempengaruhi perspektif kita dalam memandang Negara ini termasuk di dalamnya sesama saudara sebangsa. Indonesia tanggal ini 81 tahun yang lalu berlangsung peristiwa bersejarah yang didorong pergolakan semangat dari para pemuda . Para tokoh pemuda masa itu berkumpul, menyelenggarakan kongres yang dilandasi rasa kebangsaan yang kokoh dan keyakinan yang kuat bahwa hanya dengan konsep persatuan, Indonesia akan dapat merdeka dari cengkeraman penjajah.

Bung Hatta menyebut peristiwa Sumpah Pemuda itu sebagai “Sebuah Letusan Sejarah”. Dengan sumpah ini, organisasi pemuda ramai-ramai menanggalkan watak kedaerahan mereka dan melebur menjadi satu organisasi: Indonesia Muda. Ada sekitar 750 pemuda yang menjadi peserta rapat umum waktu itu yang sepakat untuk mengucapkan ikrar yang tertuang dalam teks Sumpah Pemuda yang amat berpengaruh itu. Kenyataan yang mereka hadapi adalah Belanda masih sepenuhnya menguasai Indonesia pada 1928 itu. Kongres Pemuda itu pun diawasi 24 jam oleh polisi Belanda. Tapi semua pemuda yang berbicara dalam Kerapatan Pemuda ini nekat mengajukan gagasan yang nampak muluk saat itu, yaitu : tanah yang satu, bangsa yang satu, bahasa yang satu: Indonesia.

Sumpah Pemuda itu hakikatnya adalah sumber inspirasi bagi bangsa ini, utamanya bagi para pemuda yang memang dituntut untuk menjadi tulang punggung negeri ini.
Pertanyaannya, Di era digital saat ini, mampukah saya, anda, dan rekan pemuda sebangsa setanah air melahirkan lagi “Letusan Sejarah jilid II”, sehingga Indonesia bisa melesat menjadi bangsa yang kuat, sejahtera, dan diperhitungkan oleh bangsa lain ?

Selasa, Oktober 27, 2009

Memperingati Hari Listrik Nasional ke 64

Listrik sudah sangat akrab dengan keseharian kita. Mulai dari membuka mata hingga terpejam lagi, Hampir seluruh aktivitas kita tak lepas dari pemanfaatan energi listrik. Listrik sudah menjadi kebutuhan vital dalam kehidupan, sehingga jika aliran listrik putus sebentar saja misalnya karena pemadaman bergilir atau kesalahan teknis, rasanya benar benar menyebalkan. Karena sedemikian pentingnya energi listrik dalam kehidupan, adalah sangat wajar jika dipilih satu tanggal untuk mengingatkan kita tentang keberadaannya. Dan ditetapkanlah tanggal 24 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

Sejarah Singkat Hari Listrik Nasional
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke 19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik teh dan pabrik gula mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk kepeluan sendiri.

Ketenagalistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta belanda, yaitu NV. NIGN, yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang penyediaan tenaga listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk Lands Waterkracht Bedrijven (LWB), yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bangkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu, di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.

Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II, maka kemudian Indonesia dikuasai Jepang. Otomatis seluruh perusahaan listrik dan gas beserta semua personilnya diambil alih oleh orang-orang Jepang. Lalu dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu, dan diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.

Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, kemudian pada bulan September 1945 suatu delegasi dari Buruh/Pegawai Listrik dan Gas menghadap Pimpinan KNPI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Selanjutnya, delegasi bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah No. 1 Tahun 1945 tertanggal 27 oktober 1945, dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Perkerjaan Umum dan Tenaga.

Dengan adanya Agresi Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belandsa atau pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan. Selanjutnya, dikeluarkan Keputusan Presiden RI No. 163, tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di indoneisa jika waktu konsesinya habis.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkaraman penjajahan Belanda, maka dikelurkan Undang-undang No. 86 Tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Milik Belanda. Dengan undang-undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada di tangan bangsa Indonesia.

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas. Hari tersebut diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946, bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. 20 Tahun 1960, namun kemudian bedasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangant dan nilai nilai hari listik, maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energy No. 1134.K/43.PE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

Kurang lebih demikianlah sejarah singkat perjalanan ketenagalistrikan di tanah air Tercinta ini. Kelihatan juga nuansa heroik dan kebangsaan dalam perjalanannya. Dan saat ini PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sangat diharapkan terus berupaya membuat terobosan demi memenuhi kebutuhan listrik yang makin meningkat. Sehingga seluruh lapisan masyarakat hingga daerah terpencil dapat menikmati listrik yang murah dan terjamin pasokannya. Semoga.

Selamat Hari Listrik Nasional ke 64.

Sumber : http://www.pln-litbang.co.id/

Minggu, Oktober 25, 2009

Ibu Yang Menghantam Hegemoni Kapitalis Imperialis

Buah pikirannya yang dituangkan dalam buku berjudul "It’s Time for the World to Change" atau Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung untuk terbitan bahasa Indonesia menjadi monumen perlawanannya terhadap sistem yang dirancang dan dibungkus dengan berbagai dalih oleh kaum Kapitalis Imperialis. Ia kita kenal sebagai Siti Fadilah Supari, seorang ibu bergelar Doktor dan merupakan dokter ahli Jantung yang menjadi Menteri Kesehatan era Kabinet Indonesia Bersatu pertama. Kiprahnya sebagi menteri, dari sudut pandang saya, sangat impresif. Penuh dengan gebrakan yang sarat dengan penuntutan penegakkan keadilan. Dan yang paling fenomenal adalah gugatannya kepada WHO yang dinilainya telah mempermainkan kedaulatan, harga diri, hak, dan martabat Negara Negara tidak mampu dengan kedok Global Influenza Surveilance Network (GISN). Badan bentukan WHO yang sangat berkuasa dan telah menjalankan praktek selama lebih dari 50 tahun. Sudah 110 negara diperintah oleh mereka untuk mengirim spesimen virus flu ke GISN tanpa bisa menolak.

Berikut sedikit kutipan yang bisa saya sajikan dari buku tersebut, sangat membakar kesadaran sekaligus jenggot mereka yang terlibat atau berkepentingan atas praktek tersebut :

" Ironisnya pembuat vaksin adalah perusahaan yang ada di negara-negara industri, negara maju, negara kaya yang tidak mempunyai kasus flu burung pada manusia. Dan kemudian vaksin itu dijual ke seluruh dunia juga akan dijual ke negara kita. Tetapi tanpa sepengetahuan apalagi kompensasi untuk si pengirim virus, yaitu saudara kita yang ada di Vietnam.

" Mengapa begini? Jiwa kedaulatan saya terusik. Seolah saya melihat ke belakang, ada bayang-bayang penjajah dengan semena-mena merampas padi yang menguning, karena kita hanya bisa menumbuk padi menggunakan lesung, sedangkan sang penjajah punya mesin sleyp padi yang modern. Seolah saya melihat penjajah menyedot minyak bumi di Tanah Air kita seenaknya, karena kita tidak menguasai teknologi dan tidak memiliki uang untuk mengolahnya. Inikah yang disebut neo-kolonialisme yang diramal oleh Bung Karno 50 tahun yang lalu? Ketidak-berdayaan suatu bangsa menjadi sumber keuntungan bangsa yang lain? Demikian jugakah pengiriman virus influenza di WHO yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dengan dalih oleh karena adanya GISN (Global Influenza Surveillance Network). Saya tidak mengerti siapa yang mendirikan GISN yang sangat berkuasa tersebut sehingga negara-negara penderita Flu Burung tampak tidak berdaya menjalani ketentuan yang digariskan oleh WHO melalui GISN dan harus patuh meskipun ada ketidak-adilan?"

Saat itu, pada saat keraguannya atas WHO masih belum terjawab, Fadilah kembali menemukan fakta bahwa para ilmuwan tidak dapat mengakses data sequencing DNA H5N1 yang disimpan WHO Collaborating Center (WHO CC) di Hongkong.
Data itu, anehnya disimpan di Los Alamos National Laboratory di New Mexico, AS.
Di laboratorium ini, dari 15 grup peneliti yang ada hanya terdapat empat orang dari WHO, selebihnya tak diketahui. Setelah ditelusuri ternyata Los Alamos ini berada di bawah Kementerian Energi AS. Di dalam lab inilah pula dahulu bom atom yang menghancurkan Hiroshima dirancang. Pertanyaannya kenapa data itu ada di lab tersebut, untuk penelitian vaksin atau senjata kimia?

Fadilah kemudian menuntut WHO untuk membuka data tersebut. Data DNA virus H5N1 harus dibuka, tidak boleh hanya dikuasai kelompok tertentu.
Ia terus berusaha keras. Dan pada 8 Agustus 2006 usahanya berhasil, WHO tidak bisa mengelak lagi untuk kemudian mengirim data itu. Para Ilmuwan dunia yang selama ini gagal mendobrak ketertutupan Los Alamos, memujinya.
Majalah The Economist menyebut peristiwa ini sebagai revolusi bagi transparansi. Tidak berhenti di situ. Siti Fadilah terus mengejar WHO CC agar mengembalikan 58 virus asal Indonesia, yang konon telah ditempatkan di Bio Health Security, lembaga penelitian senjata biologi Pentagon.

Ini jelas tak mudah. Tapi, ia terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus yang adil,transparan, dan setara.
Ia juga terus melawan dengan cara tidak lagi mau mengirim spesimen virus yang diminta WHO, selama mekanisme itu mengikuti GISN, yang imperialistik dan membahayakan dunia.

Dan, perlawanan itu tidak sia-sia. Meski Fadilah dikecam WHO dan dianggap menghambat penelitian, namun pada akhirnya dalam sidang Pertemuan Kesehatan Sedunia di Jenewa Mei 2007, International Government Meeting (IGM) WHO di akhirnya menyetujui segala tuntutan Fadilah, yaitu sharing virus dengan mekanisme baru yang lebih adil, transparan dan setara disetujui dan GISN dihapuskan.

Kisah ini bukan cerita yang baru saja dipublikasi. Cerita ini menjadi salah satu catatan penting yang ditorehkan salah seorang putra bangsa dalam sejarah perjalanan Indonesia, dalam lingkup nasionalisme maupun dari sudut pandang posisi Indonesia di mata dunia. Semoga apa yang telah diperjuangkan oleh ibu Siti Fadilah Supari dapat dilanjutkan oleh penggantinya Endang Rahayu Sedyaningsih yang saat ini sarat dengan kontroversi karena kabar kedekatannya dengan NAMRU 2, lembaga penelitian milik AS. Ini adalah ajang pembuktian baginya atas segala kekhawatiran berbagai pihak yang berkembang. Buat kita, hendaknya kita semua siap untuk mengawal apa yang telah diperjuangkan oleh Siti Fadilah Supari dalam rangka menegakkan keadilan serta agar tidak gampang silau atau rendah diri pada berbagai bentuk hegemoni.

Jumat, Oktober 23, 2009

Isu Gempa 8,5 SR Yang Hebohkan Jakarta

Peristiwa Gempa Tasikmalaya dan disusul dengan Gempa Padang di Sumatra Barat rupanya memicu seseorang untuk menyebar isu tentang Gempa yang akan terjadi di Jakarta pada Sabtu 24 Oktober 2009. Tidak tanggung tanggung, menurut penyebar isu tersebut kekuatan gempa diperkirakan akan mencapai 8 hingga 8,5 SR dan ia mengatasnamakan BMG sebagai sumber informasi tersebut, yang memang menjadi badan yang paling berwenang dalam mengumumkan kemungkinan terjadinya peristiwa alam seperti gempa. Isu itu disebarkan melalui SMS, Layanan Messenger, Blackberry, hingga Facebook.

Berita yang pastinya membuat kaget dan khawatir ini pada akhirnya memang menghebohkan warga Jakarta. Seorang teman kerja bahkan menceritakan tentang anaknya yang sangat resah setelah mendengar informasi tersebut dari sekolah.
Inilah redaksi dari info yang sangat meresahkan tersebut :

"Informasi dari BMG memperkirakan akan terjadi gempa pada 24 Oktober 2009. Akan ada lempengan yang bergeser ke arah Jakarta dan kemungkinan menyebabkan gempa dengan kekuatan 8 hingga 8,5 SR. Masyarakat dihimbau untuk tidak berada di gedung-gedung bertingkat. Bagi yg tidak percaya bisa searching di Google jalur cincin gempa paling banyak di pulau Jawa. Beritahukan informasi ini kepada saudara atau teman terdekat anda. Untuk pengguna BlackBerry aktifkan software pendeteksi gempa untuk mengetahui gempa lebih dini"

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri telah memberikan bantahan atas informasi yang menyesatkan tersebut. Kepala BMKG menyatakan bahwa berita itu murni isu dan membohongi masyarakat. Ditambahkannya bahwa sampai saat ini gempa bumi tektonik beum bisa diprediksi secara ilmiah dengan baik. Bila gempa memang dapat diprediksi, maka gempa-gempa Tasikmalaya dan Gempa Sumbar semestinya sudah terprediksi sebelum terjadi. Tetapi ternyata tidak.

Jadi ini memang ulah orang iseng yang nggak jelas motifnya. Meresahkan, sudah pasti. Namun hal ini juga membuat saya berpikir, lepas dari isu tersebut saya merasa apakah tepat kita bersikap selalu tenang tenang saja, tetap tertawa bahagia, cuek seakan yakin kita akan baik baik saja hingga akhir hayat. Teguran demi teguran sudah disampaikan lewat bencana. Melihat diri sendiri, amal baik kondisinya pas pasan, dosa entah sudah sebanyak apa. Ada atau tidak ada gempa 8,5 SR di Jakarta, saya bisa pastikan tak ada diantara kita yang tahu besok kita masih ada atau malah mungkin sudah menghadap Yang Maha Kuasa....

Kamis, Oktober 22, 2009

Para ABK Kabinet Indonesia Bersatu 2009-2014

Sesuai janjinya, satu hari setelah menjalani upacara Pelantikan Presiden, SBY menutup berbagai perkiraan dan spekulasi tentang siapa saja yang akan menjadi pembantu pembantunya dalam menjalankan ‘kapal Republik Indonesia‘, untuk mengarungi samudra perjalanan bangsa lima tahun kedepan. Pada pukul 22.15 hari rabu 21 Oktober 2009, SBY membacakan nama para personil yang mengisi pos jabatan di Kabinet Indonesia Bersatu kedua. Dari prediksi susunan kabinet yang sebelumnya banyak dilansir banyak media dan analis hanya satu nama saja yang berubah. Adalah posisi Menkes yang tadinya diperkirakan akan diisi oleh Nila Juwita Anfasa Moeloek ternyata dipercayakan pada Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, DR.PH peneliti virus lulusan Harvard yang diberitakan sangat dekat dengan Namru - 2 (The US Naval Medical Research Unit Two), Lembaga Penelitian Kesehatan milik Amerika Serikat.
Selain itu ditetapkan juga Kuntoro Mangkusubroto sebagai Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan yang merupakan jabatan setingkat menteri.

Beikut adalah daftar nama menteri dan pejabat setingkat menteri yang secara resmi telah diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono :

MENTERI KOORDINATOR

1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Djoko Suyanto (nonpartai)
2. Menko Perekonomian : Hatta Radjasa (PAN)
3. Menko Kesra : Agung Laksono (Partai Golkar)


MENTERI DEPARTEMEN

4. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi (nonpartai)

5. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa (nonpartai)

6. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro (nonpartai)

7. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar (PAN)

8. Menteri Keuangan : Sri Mulyani Indrawati (nonpartai)

9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral : Darwin Z Saleh (Partai Demokrat)

10. Menteri Perindustrian : MS Hidayat (Partai Golkar)

11. Menteri Perdagangan : Mari Elka Pangestu (nonpartai)

12. Menteri Pertanian : Suswono (PKS)

13. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan (PAN)

14. Menteri Perhubungan : Freddy Numbery (Partai Demokrat)

15. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad (Partai Golkar)

16. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar (PKB)

17. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto (nonpartai)

18. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Sedyaningsih (nonpartai)

19. Menteri Pendidikan Nasional : Muhammad Nuh (nonpartai)

20. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri (PKS)

21. Menteri Agama : Suryadharma Ali (PPP)

22. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik (Partai Demokrat)

23. Menteri Komunikasi dan Informatika : Tifatul Sembiring (PKS)

MENTERI NEGARA

24. Menteri Sekretaris Negara : Sudi Silalahi (nonpartai)

25. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Surapranata (PKS)

26. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta (nonpartai)

27. Menteri Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak : Linda Amaliasari Agum Gumelar (nonpartai)

28. Menteri BUMN : Mustafa Abubakar (nonpartai)

29. Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan (Partai Demokrat)

30. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi A Mallarangeng (Partai Demokrat)

31. Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi : EE Mangindaan (Partai Demokrat)

32. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal : Helmy Faishal Zaini (PKB)

33. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Monoarfa (PPP)

34. Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas : Armida Alisyahbana (nonpartai)

PEJABAT SETINGKAT MENTERI

35. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) : Gita Irawan Wiryawan (nonpartai)

36. Kepala Badan Intelijen Negara : Sutanto (nonpartai)

37. Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan : Kuntoro Mangkusubroto (nonpartai)


Dari daftar diatas, kita bisa melihat nama nama yang berasal dari partai koalisi yang mengusungnya. Sebanyak 58,8% dari 34 menteri berasal dari partai politik koalisi.

6 menteri dari Partai Demokrat, 4 dari PKS, 3 dari PAN, 2 dari PPP dan 2 dari PKB. Partai Golkar juga mendapat jatah 3 kursi menteri sehingga total 20 kursi menteri diisi para perwakilan partai politik.
Kabinet SBY edisi kedua ini mayoritas diisi oleh wajah baru. Dari 34 menteri, hanya 10 wajah lama dan separuh dari wajah lama itu menduduki posisi di bidang perekonomian. Untuk KIB jilid II ini, SBY juga menyediakan pos untuk posisi wakil menteri di departemen tertentu. Ini adalah hal baru.

Kapal sudah siap kembali berlayar. Nakhoda telah memilih orang orang yang dinilainya mampu untuk membantunya mengarahkan kapal ke tanah harapan yang sejak lama selalu didengungkan penguasa lewat janji janji.

Seperti biasa setelah pengumuman susunan kabinet, topik berikutnya adalah mengamati kinerja dalam 100 hari pertama para tokoh utama dalam Kabinet Indonesia Bersatu SBY – Boediono periode 2009-2014 ini.

Selasa, Oktober 20, 2009

Menjadi Saksi Sumpah SBY – Boediono

Dalam Gedung MPR/DPR Jakarta, di hadapan Sidang Paripurna MPR, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono mengakhiri perhelatan Pilpres 2009 dan secara resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2009-2014 oleh MPR, pada Selasa 20 Oktober 2009. Melalui layar televisi, bangsa Indonesia menyaksikan pengucapan sumpah oleh keduanya. Pembacaan sumpah dilakukan secara Islam, agama yang mereka anut.
Inilah sumpah yang diucapkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono atas jabatan kepemimpinan nasional yang akan diembannya selama lima tahun ke depan:

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa".

Selesai membaca sumpah, keduanya langsung menjalani pelantikan jabatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan menandatangani berita acara pelantikan pada sidang yang dipimpin oleh ketua MPR Taufik Kiemas, dihadapan sekitar 647 anggota Majelis, beberapa kepala Negara sahabat, mantan Presiden BJ Habibie, mantan Wapres Try Sutrisno serta jutaan pasang mata rakyat Indonesia yang menyaksikan melalui media televisi.

Usai prosesi pelantikan, SBY menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden periode 2009-2014. Setelah memberikan penghormatan pada tamu kehormatan yang hadir serta ucapan terima kasih kepada Jusuf Kalla yang telah mendampinginya bertugas sejak 2004 lalu, ia memberikan gambaran singkat tentang apa yang akan dilakukannnya dalam 5 tahun ke depan. Ada 3 hal yang menjadi esensi program pemerintahannya :

1. Penguatan Demokrasi

2. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

3. Mewujudkan Keadilan

Pidato yang sangat normatif karena memang singkat waktunya. Saya sendiri tidak terlalu antusias dengan point pertama tapi sangat berharap-harap cemas pada soal peningkatan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan keadilan. Berharap semoga benar benar bisa terwujud perbaikan atas taraf kehidupan rakyat Indonesia dan meratanya keadilan. Cemas karena dari dulu sampai sekarang janji para pemimpin hanya selalu tinggal janji tapi minim realisasi.

Apapun, sumpah telah diucapkan. Bagi SBY ini adalah untuk kedua kalinya. Sumpah atas nama Allah Yang Maha Adil dan Berkuasa adalah sumpah yang harus dipenuhi, tidak boleh diingkari dan kelak akan diminta pertanggungjawabannya.
Saya dan seluruh anak bangsa telah menjadi saksi, dan akan berlanjut di hari pengadilan nanti dimana kita juga akan menjadi saksi atas sumpah para pemimpin negeri ini, yang diucapkan saat ini.

Semoga Allah senantiasa melindungi segala niat baik dari hati yang tulus dan memberikan kekuatan untuk mewujudkannya, seraya selalu meluruskan apabila terbersit niat, atau terfikir tindakan yang bergeser dari sumpah yang telah diucapkan.

Senin, Oktober 19, 2009

Mengintip Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Dua (2009 – 2014)

Sejak Sabtu (17/10) kemudian Minggu (18/10) bahkan berlanjut hingga hari ini, pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono telah melakukan wawancara serta uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap para nominator menteri di Puri Cikeas Indah, Bogor. Uji kelayakan yang mirip audisi ini memunculkan sejumlah tokoh yang diprediksi akan mengisi pos-pos menteri untuk 5 tahun kedepan. Ada 36 posisi yang tersedia pada Kabinet Indonesia Bersatu part II ini. 34 pos adalah untuk posisi menteri dan 2 lainnya untuk pejabat setingkat menteri. Nah dari hasil intip mengintip, berikut ini adalah para kandidat pengisi susunan kabinet SBY – Boediono untuk masa jabatan 2009 – 2014 :

1. Menko Politik, Hukum, dan Keamanan: Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
2. Menko Perekonomian: Hatta Radjasa
3. Menko Kesra: Agung Laksono
4. Menteri Sekretaris Negara/Kabinet: Sudi Silalahi
5. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
6. Menteri Perdagangan: Mari Elka Pangestu
7. Menteri Perindustrian: MS Hidayat
8. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
9. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa
10.Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
11.Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Patrialis Akbar
12.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Darwin Zahedy Saleh
13.Menteri Pertanian: Suswono
14.Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM: Syarif Hasan
15.Menteri Perhubungan: Freddy Numberi
16.Menteri Kelautan dan Perikanan: Fadel Muhammad
17.Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
18.Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
19.Menteri Kesehatan: Nila Juwita Anfasa Moeloek
20.Menteri Pendidikan Nasional: Mohammad Nuh
21.Menteri Agama: Suryadharma Ali
22.Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik
23.Menneg Riset dan Teknologi: Suharna Surapranata
24.Menteri Sosial: Salim Assegaf Al'jufrie
25.Menneg Lingkungan Hidup: Gusti Muhammad Hatta
26.Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
27.Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar
28.Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara: E.E. Mangindaan
29.Menneg Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faisal Zaini
30.Menneg PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
31.Menneg BUMN: Mustafa Abubakar
32.Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
33.Menneg Perumahan Rakyat: Suharso Manoarfa
34.Menneg Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng

Dan ini adalah perkiraan sementara Pejabat Setingkat Menteri :

1. Kepala BIN: Jenderal Pol Purn Sutanto
2. Kepala BKPM: Gita Wirjawan

Dari beberapa calon menteri diperoleh keterangan bahwa dalam uji kelayakan tersebut, mereka disodori pakta integritas dengan pemberlakuan evaluasi berkala lengkap dengan sanksi bila hasil evaluasinya tidak memuaskan. Sanksi pemecatan bisa menjadi salah satu bentuk konsekuensinya. Kabarnya SBY benar-benar memasang standar tinggi untuk calon menterinya.

Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh SBY dan Boediono bukanlah sekedar aktivitas politik yang sarat dengan tujuan pencitraan belaka. Bukan pula hanya berakhir sebagai sebuah entertaint politik, mengingat pada awal kepemimpinan yang lalu ia juga telah melakukan hal yang sama dan hingga berakhir jilid pertama belum nampak ada pembantunya yang terlihat istimewa kinerjanya. Masih jadi pertanyaan bagaimana bentuk dan performa pemerintahan produk pilpres 2009 ini.

Tapi ngomong-ngomong, apakah daftar diatas sudah positif ataukah masih akan berubah lagi ?.

Minggu, Oktober 04, 2009

Gempa Padang : Data Terakhir dan Pesan terukir

Gempa bumi yang mengguncang tanah Sumatra, khususnya di Sumatra Barat yang kekuatannya mencapai hingga 7,6 Skala Richter empat hari lalu, seperti kita saksikan dari berbagai sumber berita, telah meluluhlantakkan apa yang ada di atasnya. Mulai dari kerusakan bangunan, lumpuhnya berbagai infrastruktur dan yang paling mengenaskan adalah begitu banyak saudara saudara kita yang menjadi korban. Ini memang musibah besar yang tak seorangpun dapat mengetahuinya. Dan berikut ini adalah update data tentang berbagai kerusakan serta korban jiwa yang timbul akibat musibah gempa padang ini :

- KERUSAKAN BANGUNAN DAN BERBAGAI INFRASTRUKTUR :
Menurut data sementara Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumatera Barat (Sumbar), diperkirakan total nilai kerusakan akibat rusaknya bangunan rumah, sarana pendidikan, maupun fasilitas umum lainnya mencapai Rp. 620 Miliar Angka tersebut diperoleh berdasarkan laporan dari tiga wilayah yang parah terkena gempa. Diantaranya :
- Kabupaten Agam, nilai kerusakan mencapai Rp 460 miliar.
- Kabupaten Solok, nilai kerusakan kerugian mencapai Rp 45 miliar
- Kabupaten Pasaman Barat, nilai kerusakan mencapai Rp 115 miliar

Perincian bangunan dan infrastruktur yang rusak :

1. Rumah, total : 179.629 unit

2. Sarana Pendidikan, total : 286 unit

3. Perkantoran, total : 150 unit

4. Jalan, total : 29

5. Jembatan, total : 5

6. Irigasi, total : 63

7. Rumah Ibadah, total : 386

8. Pasar, total : 1

- KORBAN JIWA DAN PENGUNGSI

1. Korban meninggal berjumlah 603 orang. paling besar tercatat di Kabupaten Padang Pariaman 276 orang, Kota Padang 231 orang, Kota Pariaman 49 orang, Kabupaten Agam 30 orang
Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 10 orang
Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 3 orang

Kemungkinan korban meninggal bertambah sangat besar, pasalnya jumlah korban yang belum ditemukan mencapai 343 orang meliputi :
Kabupaten Padang Pariaman 285 orang, Kabupaten Agam 54 orang,
di Kota Padang 4 orang

2. Korban luka-luka
Luka berat 412 orang
Luka ringan 2.093 orang

3. Korban mengungsi
736 orang mengungsi, 326 di Kota Padang, dan 410 di Kabupaten Pasaman Barat.

Memperhatikan angka angka tersebut, kita dapat melihat betapa dahsyatnya dampak yang terjadi akibat gempa yang mengguncang Sumatra Barat. Hanya beberapa menit kejadiannya namun efek yang ditimbulkan jelas butuh waktu berbulan-bulan bahkan mungkin tahun untuk memulihkannya.

Saya merasa peristiwa ini adalah pesan dari Yang Maha Perkasa untuk mengingatkan betapa rapuhnya kita manusia. Segala apa yang kita bangun lalu banggakan hakikatnya tak lebih baik dari bangunan pasir di tepi pantai. Luruh setiap ombak datang menyapu. Tak ada hebatnya, tak ada yang layak dibanggakan.
Selalu bersandar pada Allah adalah kekuatan yang sejati. Bersandar berarti tidak menduakan, tidak berpaling, tidak melalaikan walau sekejap, patuh pada perintah serta menghindar dari segala larangan. Bersandar bukan sekedar formalitas pemantas, bukan pula sekedar ucapan dari lisan yang terkesan indah tapi sering berdusta.

Pertanyaan untuk nurani dan kesadaran kita semua. Hingga usia kita yang sebegini, dari banyaknya pesan yang sudah kita saksikan sendiri.
Sudahkah kita bersandar total pada Allah? atau malah masih terlalu sering lalai dan mencari sandaran lain?


Diolah dari berbagai sumber

Kamis, Oktober 01, 2009

Gempar Gempa Sumbar, Padang Terluka

Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang kota Padang dan sekitarnya pada Rabu (30/9) petang pukul 17.16 WIB menimbulkan kegemparan yang luar biasa. Gempa Padang yang ukuran kekuatannya masuk kategori sebagai : dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area yang lebih luas ini memang benar benar serius melantakkan ranah minang hingga meninggalkan serakan puing puing dan duka yang mendalam. Korban jiwa dan kerusakan bangunan yang parah telah dipastikan terjadi dalam peristiwa ini. Berikut adalah data terakhir dari Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) :

Sampai dengan hari Kamis, 01 Oktober pukul 11.30 WIB jumlah korban meninggal akibat gempa yang terjadi di Sumatera Barat kemarin berjumlah 220 orang dengan rincian 144 orang (dengan 41 orang telah teridentifikasi) di Kota Padang, 62 orang di Kabupaten Padang Pariaman dan 14 orang di Kota Pariaman.

Dilaporkan pula korban luka berjumlah ± 168 orang lebih dan sebagian telah dievakuasi ke rumah sakit dan diperkirakan masih akan terus bertambah. Dan ribuan orang masih terhimpit di sejumlah bangunan, diantaranya di wilayah Marapalam Padang, reruntuhan Adira Finance Sawahan, reruntuhan ruko di Sawahan, reruntuhan ruko di Simpang Haru, di mesjid Nurul Imam Padang, Apotik Sari depan Nurul Imamn, Gedung Gama, BII sudirman, PT. AGD di Bypass Padang.

Selain korban sejumlah besar gedung bertingkat di Kota Padang mengalami rusak berat hingga ambruk diantaranya :

1. Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (ambruk)
2.Geduk Suzuki Sawahan (ambruk)
3. 5 unit ruko Sawahan (ambruk)
4. Hyundai Sawahan (ambruk)
5. LB LIA Padang (ambruk)
6. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Prov Sumbar (ambruk)
7. Hotel Ambacang (ambruk)
8. Toko Makanan Shirley (ambruk)
9. SD AGNES di Jalan Gereja (ambruk)
10. SDN 30 (ambruk)
11. Dealer Kapela Medan (ambruk)
12. Kantor CTA (ambruk)
13. PT. AGD Bypass (ambruk)
14. Gedung Kuantum (ambruk)
15. Kantor Adira Finance (ambruk)
16. Gedung Bunda Jaya, Ulak Karang (ambruk)
17. Mulya Elektronik (ambruk)
18. unit ruko di simpang haru (ambruk)
19. 4 unit ruko di wilayah bypass (ambruk)
20. Gedung proton (ambruk)
21. Gedung LP3I (ambruk)
22. Pengadilan Negeri Siteba (ambruk)
23. Balai Kota Padang (rusak berat)
24. Matahari Dept. Store (rusak berat)
25. Plaza Andalas (rusak berat)
26. Sentral Pasar Raya Padang (rusak berat)
27. Bank Indonesia (rusak berat)
28. Bappeda Provinsi Sumbar (rusak berat)
29. Hotel Ina Muara (rusak berat)
30. DPRD Kota Padang (rusak berat)
31. DPRD Prov Sumbar (rusak berat)
32. PJKA (rusak berat)
33. Rumah makan lamun ombak (rusak berat)
34.Pasar Simpang haru (rusak berat)
35. Mesjid Muhammadiyah Simpang Haru (rusak berat)

Sebagian besar gedung kantor di lingkungan Kantor Gubernur Sumatera Barat termasuk Badang Kesbangpol dan linmas Provinsi Sumatera Barat dan gedung Pusdalops Penanggulangan Bencana (Crisis Center) Sumatera Barat juga mengalami rusak berat.

Ratusan rumah warga di Kota Padang juga mengalami kerusakan dari rusak sedang hingga rusak berat. Jumlah kerusakan rumah penduduk yang telah terdata sebanyak 32 unit yaitu 20 unit rusak berat dan 5 unit ambruk di tunggul hitam, 3 unit ambruk di Komplek Bumi Minang Korong Gadang dan 4 unit ambruk di Komplek Taruko I.

Jalan juga mengalami kerusakan di sejumlah titik di Kota Padang diantaranya di Bungus Teluk Kabung, dan terjadi pula kebakaran di sejumlah titik di Kota Padang, diantaranya di arah Pasar Raya Padang.

Jelas, Gempa Sumbar ini bukan berita yang ingin kita dengar. Bukan pula cerita yang nyaman untuk kita simak. Keprihatinan dan rasa perih di hati demi menyaksikan saudara saudara kita yang mengalami musibah tak terelakkan ini hendaknya bisa menjadi penyulut rasa solidaritas kita semua untuk bisa memberikan bantuan agar meringankan duka mereka. Doa tulus dari hati seluruh anak bangsa Insya Allah akan memberi kekuatan dan ketabahan bagi mereka yang sedang berduka.

Sambil berdoa, mari kita sama sama tengok ke dalam, adakah kejadian dahsyat ini menjadi hikmah yang berarti dan berbekas dalam di relung hati kita ??


Sumber : Pusdalops BNPB