Minggu, Januari 03, 2010

Buku Gurita Cikeas | Kontroversi di Awal 2010

Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century adalah judul buku yang sedang menjadi salah satu pusat kontroversi di awal 2010 ini. Buku kontroversial ini ditulis oleh George Junus Aditjondro, berisi tulisan mengenai Aliran Dana Century dan keterkaitannya dengan Cikeas. George Adicondro pernah menjadi salah satu pengkritik tajam pemerintahan Soeharto, hingga membuatnya dicekal. Launching buku Membongkar Gurita Cikeas setebal 183 halaman ini telah dilakukan pada Rabu 30 Desember lalu. Sebelumnya buku ini telah diluncurkan penerbit Galang Press di Yogyakarta sekitar sepekan sebelumnya.

Dari judulnya saja sudah bisa ditebak bahwa buku tentang yang membongkar habis skandal bank century ini kelak akan menimbulkan kontroversi. Bagaimana tidak ? Dalam 'Membongkar Gurita Cikeas' disebutkan beberapa yayasan di sekitar SBY yang diduga dialiri dana untuk kepentingan Pemilu 2009 lalu. Yayasan tersebut yakni, Yayasan Puri Cikeas, Yayasan Mutu Manikam Nusantara, Majelis Dzikir SBY, dan Yayasan Kepedulian dan Kesetiakawanan. Yayasan-yayasan yang dikelola keluarga Cikeas tersebut, dikatakan Aditjondro sebagai motor dalam mencari dukungan politik dan mencari dana. Jelas saja jika kemunculan buku ini memancing aksi reaktif dari kalangan dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, khususnya bagi pihak-pihak yang disebutkan dalam buku ini. Bahkan isu penarikan buku karya George Junus Aditjondro ini sudah berhembus sejak pertama kali buku ini diluncurkan ke pasaran.

Pro kontra terhadap buku ini semakin mencuat saat Presiden RI SBY ikut bereaksi, lantaran substansi buku memuat data sekunder dari laman-laman website tentang dugaan keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta keluarganya dalam kasus Bank Century.

Kontroversi Buku Membongkar Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Bank Century membuka catatan bangsa Indonesia di awal tahun 2010 ini. Jika yang ditulis George Junus Aditjondro ini suatu fakta, maka ini merupakan suatu hal yang menambah luka rakyat negeri ini . Namun bila semua yang ditulis itu tidak benar, maka ini merupakan suatu fitnah yang besar.

Saya selalu punya keyakinan bahwa bagaimanapun kebenaran akan muncul, walaupun mungkin kita tidak mendapatkannya saat ini. Dan setiap orang akan bertanggungjawab terhadap segala ucapan serta tindakannya

15 komentar:

  1. :D... mencari ketenaran dengan membuat menulis buku kontroversi, cari cepat menjadi populer berlindung dibalik uu kebebasan berbicara ... qqq
    peace.. just my opinion..

    Salam kenal sobat!

    BalasHapus
  2. Ah.. Itu cuma pengen dilirik kembali aja, si aditjondro

    BalasHapus
  3. kontroversi atau tidak, menurut saya semuanya harus menjadi pertimbangan bagi pejabat yang berwenang. walaupun sebuah buku biasanya tidak bisa terlepas dari subjek dari yang membuatnya

    Btw, mohon dukungannya buat kontes Aku Cuma Seorang Blogger Yang Cinta Seo ya. Terimakasih

    BalasHapus
  4. ada sebab ada akibat. ada tindakan ada resiko.

    BalasHapus
  5. belum baca bukunya neh. :-0

    BalasHapus
  6. sudah baca bukunya yaaaa

    saya blom neh
    :)

    BalasHapus
  7. udah baca versi pdf..
    sama ndak ya ama buku versi cetaknya

    BalasHapus
  8. mmmp :|
    pusing dagh kalau udah bahas berbagai masalah politik ~x(
    masalah rakyat nya sendiri yang banyak bermasalah jarang di perhatiin b-(

    BalasHapus
  9. Sungguh i like isi blog .. i baru saja mengunjungi blog Anda tapi im sangat sangat terkesan .. Dan sekarang saya bersemangat menunggu untuk Anda blog berikutnya

    BalasHapus
  10. ad sebab ada akibat,,,tanpa ad masalah,,,tindakan pasti ada resiko,

    BalasHapus
  11. thanks to info,,,,Penasaran banget n!ech pengen baca buku ini, gimana yah kira2 isi dari buku gurita cikes yang sangat kontorvers,,,huhu,,,

    BalasHapus
  12. semua sudah tau faktanay, semua sudah tau pelakunya, dan semua tau aliran dananya, tapi semua hanya tau dan tak mampu berbuat apa2, karna seribu tangan gurita menghalangai siapa2 saja yang merusa mendendekat dan mencari tau century, alhasil kita hanya jadi penonton, mengharukan,,,

    BalasHapus

Komentar Sahabat.. (But, spam is not friendly)