Rabu, Desember 09, 2009

Hari Anti Korupsi Adalah Setiap Hari

Anti Korupsi juga ada harinya. Adalah tanggal 9 Desember yang didaulat sebagai Hari Anti Korupsi sedunia. Di Indonesia khususnya di ibukota Jakarta perayaan Hari Anti Korupsi 2009 digelar oleh masyarakat luas dari berbagai elemen dengan melakukan demonstrasi damai. Energi kita sebagai bangsa memang sudah banyak terkuras untuk mengatasi masalah korupsi ini. Kerja keras saja tidak cukup, kita perlu lebih bersikap dan bertindak tanpa kompromi jika ingin serius memberantas penyakit moral ini. Sehubungan dengan peringatan hari anti korupsi yang digelar besar besaran hari ini, saya ingin menyimpan catatan tentang perayaan Hari Anti Korupsi pada lima tahun kebelakang :

Pada 9 Desember 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Keputusan Presiden tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. SBY waktu itu baru dua bulan menjabat sebagai Presiden.

Setahun kemudian, di 9 Desember 2005 tidak ada acara perayaan resmi hari antikorupsi. Namun hari itu berdekatan dengan sejumlah peristiwa, seperti kasus tewasnya 55 penduduk Kabupaten Yahukimo akibat kelaparan, dan baru saja dilakukan pergantian kabinet (reshuffle).

Pada 9 Desember 2006 peringatannya difokuskan di Gelora Bung Karno. Komisi Pemberantasan Korupsi menggandeng ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas negeri dan swasta.

Tepat satu tahun kemudian di 9 Desember 2007 , SBY memperingati hari antikorupsi dengan pidato di Bali, karena berbarengan dengan Konferensi Iklim dan Pemanasan Global se-Dunia.

Baru pada 9 Desember 2008, Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla merayakan hari antikorupsi di Lapangan Monas. Saat itu Jaksa Agung Hendarman Supandji memaparkan kebijakan-kebijakan antikorupsi sedunia dan meresmikan sejumlah kantin kejujuran di sekolah menengah atas di berbagai wilayah.

Tahun ini, terasa cukup berbeda, karena ada gerakan masif dari elemen masyarakat. Peringatan hari antikorupsi tidak lagi monopoli pemerintah, tapi melibatkan langsung masyarakat dengan demonstrasi besar-besaran.

Tiap tahun Hari anti korupsi diramaikan, bagaimana hasilnya bagi pemberantasan korupsi di Negara kita ?

Jika hanya melihat secara indikator di atas kertas, dari indeks persepsi korupsi (IPK) yang dirilis Transparency International tahun ini, kita memang mengalami peningkatan. Dari sekitar 2,2 di beberapa tahun lalu, sekarang sudah merangkak naik ke 2,8. Ada kenaikan memang, meski ketika diukur dengan skala tertinggi, yaitu 10, kita masih sangat jauh !!.

Upaya itupun hanya menyentuh permukaan saja, sebatas faktor yang mempengaruhi IPK, sementara akar penyebab merajalelanya tindakan korupsi di negeri ini tidak pernah diputus secara serius sehingga makin mendarah daging bahkan hingga menjalar ke lembaga penegak hukum semacam POLRI dan Kejaksaan. Jadi, penegakkan dan pemberantasan korupsi tidak cukup hanya menjadi momen satu hari, melainkan harus jadi aksi setiap hari buat seluruh kita dengan kerja keras dan mengerahkan segenap energi.

3 komentar:

  1. sepi tuh om.. kata mr. president rame :(

    BalasHapus
  2. kerja keras memang inti utama menjadi sukses.

    BalasHapus
  3. harus kita berantas korupsi itu...

    BalasHapus

Komentar Sahabat.. (But, spam is not friendly)