Hampir sepekan Film 2012 menjadi cerita panas di sela pertarungan pembuktian kebenaran antara KPK, POLRI dan Kejaksaan. Film hasil besutan sutradara Roland Emmerich yang memanfaatkan isu kiamat 2012 yang katanya berdasarkan Kalender Hitungan Panjang Suku Maya Inca di Peru, benar-benar menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Sejak dirilis 12 November silam, warga terus menyerbu bioskop-bioskop di Jakarta dan maupun daerah. Kontroversi seputar Film 2012 yang mungkin saja memang diharapkan, mulai merebak dan membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, Jawa Timur bereaksi dan mengharamkan film 2012 karena dampak isi cerita film tersebut dinilai akan membuat masyarakat resah terkait tibanya hari kiamat pada 2012. Namun, sepertinya ada ‘sesuatu’ di balik isu tersebut yang diperkuat dengan visualisasi ‘kiamat’ di film 2012
Isu Kiamat 2012 ini sebenarnya sudah lama dihembuskan, dan Hollywood menyambutnya dengan antusias lewat film 2012 untuk menangguk keuntungan lewat histeria yang telah berhasil diciptakan. Sebagian masyarakat dunia sedikit banyak mempercayainya, karena didukung oleh kisah-kisah di internet, buku ataupun film yang memuat perkiraan bahwa hal itu memang bakal terjadi. Pola penghembusan isu yang berlangsung intens ini sepertinya sarat dengan propaganda yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, kelakuan dan pemikiran masyarakat. Paling tidak Film 2012 yang bisa kita lihat kini bertengger di Box Office telah dengan sukses mengeksploitasi efek badai propaganda tersebut.
Sebagian orang yang mencium gelagat tersebut, memandang film yang dibintangi John Cussack ini sarat dengan muatan ideologi kapitalisme. Amerika tak ingin mengakui bahwa kapitalisme telah gagal atau bahkan mati, meski di tengah kehancuran ekonominya. China yang kini menjadi jawara ekonomi dunia diposisikan tak lebih dari kaum buruh pembuat bahtera raksasa yang di akhir cerita digambarkan akan berlabuh di atap dunia baru yang terletak di Benua Afrika. Tersirat ambisi mereka di Benua Afrika ini kekayaan alamnya akan dieksploitasi untuk mendukung kapitalisme agar tumbuh dan berkembang kembali. Film 2012 juga menyelipkan pesan beraroma arogansi yang dibungkus dengan simpatik, bahwa siapa yang ikut Amerika maka dia akan selamat.
Di pihak lain, sesepuh bangsa Maya modern di Guatemala dan Meksiko juga menyatakan prediksi kiamat itu ngawur. Dinilai, Hoax kiamat 2012 sengaja diciptakan untuk tujuan komersial bangsa barat dengan mengeksploitasi kebudayaan Maya. Demikian seperti dilansir Telegraph dan dikutip detikINET
Diluar itu semua, bukan mustahil para pengusung kapitalisme itu juga punya agenda lain yang semua terkait dengan Isu Kiamat 2012 sebagai tema besar mereka dan telah lama ditiupkan laksana badai propaganda nan halus yang lantas disempurnakan oleh rilisnya film 2012.
Isu Kiamat 2012 ini sebenarnya sudah lama dihembuskan, dan Hollywood menyambutnya dengan antusias lewat film 2012 untuk menangguk keuntungan lewat histeria yang telah berhasil diciptakan. Sebagian masyarakat dunia sedikit banyak mempercayainya, karena didukung oleh kisah-kisah di internet, buku ataupun film yang memuat perkiraan bahwa hal itu memang bakal terjadi. Pola penghembusan isu yang berlangsung intens ini sepertinya sarat dengan propaganda yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, kelakuan dan pemikiran masyarakat. Paling tidak Film 2012 yang bisa kita lihat kini bertengger di Box Office telah dengan sukses mengeksploitasi efek badai propaganda tersebut.
Sebagian orang yang mencium gelagat tersebut, memandang film yang dibintangi John Cussack ini sarat dengan muatan ideologi kapitalisme. Amerika tak ingin mengakui bahwa kapitalisme telah gagal atau bahkan mati, meski di tengah kehancuran ekonominya. China yang kini menjadi jawara ekonomi dunia diposisikan tak lebih dari kaum buruh pembuat bahtera raksasa yang di akhir cerita digambarkan akan berlabuh di atap dunia baru yang terletak di Benua Afrika. Tersirat ambisi mereka di Benua Afrika ini kekayaan alamnya akan dieksploitasi untuk mendukung kapitalisme agar tumbuh dan berkembang kembali. Film 2012 juga menyelipkan pesan beraroma arogansi yang dibungkus dengan simpatik, bahwa siapa yang ikut Amerika maka dia akan selamat.
Di pihak lain, sesepuh bangsa Maya modern di Guatemala dan Meksiko juga menyatakan prediksi kiamat itu ngawur. Dinilai, Hoax kiamat 2012 sengaja diciptakan untuk tujuan komersial bangsa barat dengan mengeksploitasi kebudayaan Maya. Demikian seperti dilansir Telegraph dan dikutip detikINET
Diluar itu semua, bukan mustahil para pengusung kapitalisme itu juga punya agenda lain yang semua terkait dengan Isu Kiamat 2012 sebagai tema besar mereka dan telah lama ditiupkan laksana badai propaganda nan halus yang lantas disempurnakan oleh rilisnya film 2012.
asyiik...pertamaxx! salam kenal bung :) nice posting...setuju banget!! 2012 cuma film, bukan wacana karena yang tahu datangnya hari kiamat cuma Allah :)
BalasHapusizin follow yach..
BalasHapusmenyedihkan. kita bangsa modern kan?
BalasHapussemua di serahkan pada Allah, hanya Allah yang tau persis kapan kiamat itu akan di muntahkan di bumi ini...
BalasHapusHmmm...saya hanya menikmatinya sebagai sebuah movie yang lumayan baik :)
BalasHapussampai hari ini enggak terbukti
BalasHapus