Final Manchester United vs Barcelona memperlihatkan MU memang Digdaya tapi Barca lah yang akhirnya membawa pulang tropi juara
Stadion Olimpico Roma menjadikan pentas laga pamungkas Liga Champion tahun ini laksana pertarungan para gladiator yang kita tahu menjadi icon kejayaan kerajaan Romawi di masa lampau. Akbar, seru dan menegangkan!
Dan pertandingan dini hari tadi, menutup sederet cerita dan drama dalam perhelatan yang saat ini paling menyedot perhatian para penggila bola
MU dan Barca tampil dengan penampilan terbaiknya, dengan memboyong seluruh pemain terbaiknya. Dengan berbekal tiga tropi juara yang sudah dikantongi musim ini MU berambisi menoreh prestasi menjadi klub pertama yang mampu mempertahankan gelar juara Liga Champion. Barca tidak kalah mentereng, dengan polesan pelatih muda fenomenal Joseph “Pep” Guardiola, dua gelar juara juga telah dikantongi sebagai bekal dalam perjalanan menuju Roma.
Dan akhirnya, sepakan terukur Samuel Eto’o pada menit ke 9 serta tandukan maut Lionel Messi pada menit ke 69 tidak mampu dibendung kiper Van Der Saar dan serta merta mengakhiri kedigdayaan MU dan mengubur ambisi untuk mencatat rekor sebagai Klub pertama yang mampu menahan piala Liga Champion lebih lama.
Saya sendiri menjagokan Barcelona.
Bukan karena tidak suka dengan MU, tapi lebih karena MU dari dulu selalu terlalu perkasa dan sudah sangat sering juara. Buat saya tidak ada sensasi lagi dengan menjagokan MU yang memang luar biasa ini.
Jika menangpun rasanya biasa-biasa saja. Jadi saya memutuskan untuk menjagokan tim yang lebih tidak diijagokan supaya rasa penasaran lebih terjaga dan bisa memaksa saya untuk bangun dini hari untuk nongkrong di depan tivi.
Tapi lagi-lagi, seperti biasa, saya dengan sukses kembali gagal dalam pertarungan melawan kantuk. Alhasil saya hanya mendapatkan beritanya dari berita pagi.
Saya mungkin akan lebih bisa bertahan jika yang tampil di Final adalah klub lokal dari negara tercinta ini, atau Tim Nasional Merah Putih yang sudah terlalu lama tenggelam.
Stadion Olimpico Roma menjadikan pentas laga pamungkas Liga Champion tahun ini laksana pertarungan para gladiator yang kita tahu menjadi icon kejayaan kerajaan Romawi di masa lampau. Akbar, seru dan menegangkan!
Dan pertandingan dini hari tadi, menutup sederet cerita dan drama dalam perhelatan yang saat ini paling menyedot perhatian para penggila bola
MU dan Barca tampil dengan penampilan terbaiknya, dengan memboyong seluruh pemain terbaiknya. Dengan berbekal tiga tropi juara yang sudah dikantongi musim ini MU berambisi menoreh prestasi menjadi klub pertama yang mampu mempertahankan gelar juara Liga Champion. Barca tidak kalah mentereng, dengan polesan pelatih muda fenomenal Joseph “Pep” Guardiola, dua gelar juara juga telah dikantongi sebagai bekal dalam perjalanan menuju Roma.
Dan akhirnya, sepakan terukur Samuel Eto’o pada menit ke 9 serta tandukan maut Lionel Messi pada menit ke 69 tidak mampu dibendung kiper Van Der Saar dan serta merta mengakhiri kedigdayaan MU dan mengubur ambisi untuk mencatat rekor sebagai Klub pertama yang mampu menahan piala Liga Champion lebih lama.
Saya sendiri menjagokan Barcelona.
Bukan karena tidak suka dengan MU, tapi lebih karena MU dari dulu selalu terlalu perkasa dan sudah sangat sering juara. Buat saya tidak ada sensasi lagi dengan menjagokan MU yang memang luar biasa ini.
Jika menangpun rasanya biasa-biasa saja. Jadi saya memutuskan untuk menjagokan tim yang lebih tidak diijagokan supaya rasa penasaran lebih terjaga dan bisa memaksa saya untuk bangun dini hari untuk nongkrong di depan tivi.
Tapi lagi-lagi, seperti biasa, saya dengan sukses kembali gagal dalam pertarungan melawan kantuk. Alhasil saya hanya mendapatkan beritanya dari berita pagi.
Saya mungkin akan lebih bisa bertahan jika yang tampil di Final adalah klub lokal dari negara tercinta ini, atau Tim Nasional Merah Putih yang sudah terlalu lama tenggelam.
nah ini kenangan buruk ku.kuliah malem dosen sakit nyampe rumah jam 7 mati lampu panase poll.rencana malam ini liat final battle LC logistik dah siap. lha kok lampu baru hidup jam 4 pagi. pas nyalain tv dah upacara hiks jadi sedih
BalasHapustp sedih ku terhapus liat barca menang.
viva barca
Jagoan saya kalah kang,..... aku cuman sempet nonton babak 2
BalasHapusga doyan nonton gituan. mending tidur:p
BalasHapushihihi... semalam saya asik banget tidurnya, jadinya nggak nonton deh...
BalasHapusselamat buat barca
BalasHapusmangstappp
Selamat buat barca, saya kemaren juga ingin nonton,tetapi ketiduran he..he..
BalasHapusBarca memang mangstabb broo.......
BalasHapusChayoooo....
yes, saya ada yang nraktir nih hehehe, untung pegang barca
BalasHapusSelamat buat barca, memang pantas dan layak juara...mu mati kutu...
BalasHapussaya kecewa nonton MU..
BalasHapusjelek maennya :((
@Untuk semua sobat
BalasHapusternyata emang seru ya nuansa pertandingan final ini.
Anyway selamat buat yang dukung Barca, dan buat pendukung MU selamat juga untuk gelar treble tahun ini
Thanx udah comment dan share ya sob. :D
Pertandingan FInal yang sesungghnya.., Pertarungan para kurcaci barca (inieta-xavi-messi) dan para raksasa MU (Ferdinand dan kawan2)...
BalasHapusBravo Barca
BalasHapusHai friends Myokezone punya info bagus nih..
Yuk gabung dengan reviews barang dan dapet laptop lho...buruan gabung sebelum telat...cuman ampe akhir Juli lho makanya cepat gabung dan ayo raih hadiahnya..klik Di sini tuk gabung
Your friends Myokezone